Powered by Blogger.

Can u imagine world without music?

RSS

Opera Laki-Laki Sejati


Akhir pekan saya di penghujung September 2011 ini dipenuh dengan unsur seni. Saya memang pecinta dunia panggung dan art performance. Hari Kamis (29/09) lalu saya menghadiri World Premiere Opera Laki-Laki by Ananda Sukarlan di Erasmus Huis, Jumat (30/09) saya menghadiri Pastoral di Komunitas Salihara, dan hari Sabtu awal Oktober 2011 saya menghadiri Dharma Gita Maha Guru di Teater Besar Taman Ismail Marzuki. Sebenarnya, saya tidak punya kapasitas apa-apa dalam menulis review ini, hanya sebatas pendapat saja, hitung-hitung latihan menulis :D

OPERA LAKI-LAKI SEJATI 

Opera Laki-Laki Sejati ini berasal dari cerita karya Putu Wijaya, yang dikenal telah menghasilkan 1000 cerpen Indonesia, dan musiknya di-arrange oleh maestro Ananda Sukarlan. Opera ini berdurasi sekitar 30 menit non-stop, dinyanyikan oleh Evelyn Merrelita (soprano) dan Indah Pristanti (mezzo-soprano), kedua adalah pemenang lomba Tembang Puitik Ananda Sukarlan yang diadakan di Surabaya beberapa waktu lalu. 


Isi dari Laki-Laki Sejati ini adalah dialog ibu dan anaknya, tentang bagaimana seorang pria dapat dikatakan Laki-Laki Sejati. Dikemas dengan bahasa yang ringan dan beberapa akting & dialog yang mengundang tawa, musik sastra ini sangat dapat dinikmati. Mengingat, banyak musik sastra yang butuh konsentrasi tingkat tinggi karena bahasa dan aransmen yang berat, sehingga menjadi kurang enjoyable. Dapat saya katakan, 2 soprano ini telah menyanyikan setiap nada dengan sempurna, baik pitch maupun dinamika, saya sendiri sampai merinding mendengar hasil suara yang dihasilkan hanya dengan iringan sebuah piano oleh sang maestro sendiri yaitu Ananda Sukarlan. Begitu indah.

Evelyn Merrelita (ibu) & Indah Pristanti (anak)

Anak bertanya kepada ibunya, bagaimanakah ciri-ciri lelaki sejati itu? Apakah perkasa, ataukah tampan? Sang anak ingin mencari laki-laki seperti itu untuk dijadikan teman hidupnya. Sang ibu agak kesusahan untuk menjawab pertanyaan anaknya, sampai akhirnya sang ibu menjawab bahwa laki-laki sejati adalah lelaki yang kata-katanya sesuai dengan tindakannya. Lelaki yang mampu mempertanggungjawabkan kata-katanya, dan rela berkorban. Lalu ibunya menambahkan, “Jika kamu mencari lelaki sejati pada jaman sekarang ini, kamu akan menjadi perawan tua. Lelaki sejati sudah amblas, habis.” – Sang anak jadi ingin mengurung diri di rumah, karena sedih tidak dapat menemukan lelaki sejati dambaannya. Tapi ibunya menyuruh anak itu pergi keluar rumah, menemukan lelaki mana saja yang ia temui di jalan. “Tidak peduli wajahnya, tidak peduli kekayaannya, tidak peduli otak atau pendidikannya, asal lelaki itu mencintaimu dengan sepenuh hati.” Saya sangat terinspirasi dan terhibur melihat opera ini.


Sebelumnya pada babak pertama, pemenang TPAS kategori male, Adi “Didut” Nugroho tampil membawakan karya sastra yaitu puisi “Retweeting @aanmansyur” yang diaransmen oleh Ananda Sukarlan. Aan Mansyur adalah sastrawan asal Makassar, dan beliau sempat menulis puisinya ini di sosial media Twitter. Saya pribadi merasa tidak puas hanya dengan menonton Opera Laki-Laki Sejati ini satu kali saja. Harus ada pertunjukan kedua, ketiga, dan seterusnya. 

Adi Nugroho (Tenor)


Ananda Sukarlan juga dengan santai memainkan beberapa komposisinya di piano, yang saya paling suka adalah Rhapsody Nusantara. Tone yang dimainkan benar-benar merepresentasi Indonesia. Padahal hanya dimainkan dengan piano. SALUTE! Di tiap jeda lagu, mas Ananda Sukarlan berkomunikasi dengan penonton dengan bahasa akrabnya sehari-hari, berbicara tentang Twitter dan hal-hal yang terkandung di dalamnya. Katanya, “jangan dikira nge-tweet itu buang-buang waktu, di kala nge-tweet itu kadang bisa timbul inspirasi..” Saya pribadi sangat setuju! 



Tampak hadir pada malam hari itu di Erasmus Huis, Pak Dedi Panigoro, Bu Pia Alisjahbana, Pak Putu Wijaya, dan wakil dari beberapa kedutaan asing yang ada di Jakarta. Ironisnya, banyak perwakilan dari kedutaan asing yang datang, tapi tidak ada perwakilan dari pemerintah Indonesia yang datang. Sekian review tentang Opera Laki-Laki Sejati. Senang dapat sedikit ambil bagian menjadi seksi-sedikit-sibuk di acara ini. Terima kasih untuk mas Ananda Sukarlan, kak Chendra Panatan, dan Kak Patrisna May Widuri dari Amadeus Enterprise Surabaya. 

Bersama Chendra Panatan, Evelyn & Ananda Sukarlan

Tasya, Ella, Mariska, Nyonyah, Josia 

Bapak Cerpen Indonesia, Putu Wijaya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS