Powered by Blogger.

Can u imagine world without music?

RSS

Opera Laki-Laki Sejati


Akhir pekan saya di penghujung September 2011 ini dipenuh dengan unsur seni. Saya memang pecinta dunia panggung dan art performance. Hari Kamis (29/09) lalu saya menghadiri World Premiere Opera Laki-Laki by Ananda Sukarlan di Erasmus Huis, Jumat (30/09) saya menghadiri Pastoral di Komunitas Salihara, dan hari Sabtu awal Oktober 2011 saya menghadiri Dharma Gita Maha Guru di Teater Besar Taman Ismail Marzuki. Sebenarnya, saya tidak punya kapasitas apa-apa dalam menulis review ini, hanya sebatas pendapat saja, hitung-hitung latihan menulis :D

OPERA LAKI-LAKI SEJATI 

Opera Laki-Laki Sejati ini berasal dari cerita karya Putu Wijaya, yang dikenal telah menghasilkan 1000 cerpen Indonesia, dan musiknya di-arrange oleh maestro Ananda Sukarlan. Opera ini berdurasi sekitar 30 menit non-stop, dinyanyikan oleh Evelyn Merrelita (soprano) dan Indah Pristanti (mezzo-soprano), kedua adalah pemenang lomba Tembang Puitik Ananda Sukarlan yang diadakan di Surabaya beberapa waktu lalu. 


Isi dari Laki-Laki Sejati ini adalah dialog ibu dan anaknya, tentang bagaimana seorang pria dapat dikatakan Laki-Laki Sejati. Dikemas dengan bahasa yang ringan dan beberapa akting & dialog yang mengundang tawa, musik sastra ini sangat dapat dinikmati. Mengingat, banyak musik sastra yang butuh konsentrasi tingkat tinggi karena bahasa dan aransmen yang berat, sehingga menjadi kurang enjoyable. Dapat saya katakan, 2 soprano ini telah menyanyikan setiap nada dengan sempurna, baik pitch maupun dinamika, saya sendiri sampai merinding mendengar hasil suara yang dihasilkan hanya dengan iringan sebuah piano oleh sang maestro sendiri yaitu Ananda Sukarlan. Begitu indah.

Evelyn Merrelita (ibu) & Indah Pristanti (anak)

Anak bertanya kepada ibunya, bagaimanakah ciri-ciri lelaki sejati itu? Apakah perkasa, ataukah tampan? Sang anak ingin mencari laki-laki seperti itu untuk dijadikan teman hidupnya. Sang ibu agak kesusahan untuk menjawab pertanyaan anaknya, sampai akhirnya sang ibu menjawab bahwa laki-laki sejati adalah lelaki yang kata-katanya sesuai dengan tindakannya. Lelaki yang mampu mempertanggungjawabkan kata-katanya, dan rela berkorban. Lalu ibunya menambahkan, “Jika kamu mencari lelaki sejati pada jaman sekarang ini, kamu akan menjadi perawan tua. Lelaki sejati sudah amblas, habis.” – Sang anak jadi ingin mengurung diri di rumah, karena sedih tidak dapat menemukan lelaki sejati dambaannya. Tapi ibunya menyuruh anak itu pergi keluar rumah, menemukan lelaki mana saja yang ia temui di jalan. “Tidak peduli wajahnya, tidak peduli kekayaannya, tidak peduli otak atau pendidikannya, asal lelaki itu mencintaimu dengan sepenuh hati.” Saya sangat terinspirasi dan terhibur melihat opera ini.


Sebelumnya pada babak pertama, pemenang TPAS kategori male, Adi “Didut” Nugroho tampil membawakan karya sastra yaitu puisi “Retweeting @aanmansyur” yang diaransmen oleh Ananda Sukarlan. Aan Mansyur adalah sastrawan asal Makassar, dan beliau sempat menulis puisinya ini di sosial media Twitter. Saya pribadi merasa tidak puas hanya dengan menonton Opera Laki-Laki Sejati ini satu kali saja. Harus ada pertunjukan kedua, ketiga, dan seterusnya. 

Adi Nugroho (Tenor)


Ananda Sukarlan juga dengan santai memainkan beberapa komposisinya di piano, yang saya paling suka adalah Rhapsody Nusantara. Tone yang dimainkan benar-benar merepresentasi Indonesia. Padahal hanya dimainkan dengan piano. SALUTE! Di tiap jeda lagu, mas Ananda Sukarlan berkomunikasi dengan penonton dengan bahasa akrabnya sehari-hari, berbicara tentang Twitter dan hal-hal yang terkandung di dalamnya. Katanya, “jangan dikira nge-tweet itu buang-buang waktu, di kala nge-tweet itu kadang bisa timbul inspirasi..” Saya pribadi sangat setuju! 



Tampak hadir pada malam hari itu di Erasmus Huis, Pak Dedi Panigoro, Bu Pia Alisjahbana, Pak Putu Wijaya, dan wakil dari beberapa kedutaan asing yang ada di Jakarta. Ironisnya, banyak perwakilan dari kedutaan asing yang datang, tapi tidak ada perwakilan dari pemerintah Indonesia yang datang. Sekian review tentang Opera Laki-Laki Sejati. Senang dapat sedikit ambil bagian menjadi seksi-sedikit-sibuk di acara ini. Terima kasih untuk mas Ananda Sukarlan, kak Chendra Panatan, dan Kak Patrisna May Widuri dari Amadeus Enterprise Surabaya. 

Bersama Chendra Panatan, Evelyn & Ananda Sukarlan

Tasya, Ella, Mariska, Nyonyah, Josia 

Bapak Cerpen Indonesia, Putu Wijaya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Welche Farbe hat die Welt?

Sejak April 2011 saya memutuskan untuk belajar bahasa asing lain selain bahasa Inggris. Dan saya memilih bahasa Jerman. Kalau ditanya alasannya kenapa, saya selalu menjawab orang yang bertanya itu dengan guyonan: "Supaya bisa ngobrol sama football player Jerman".. 
Sebenarnya saya sudah tertarik dengan bahasa Jerman sejak semester 3 perkuliahan S1 di Petra. Waktu saya kursus vokal, saya menyanyikan lagu berbahasa Jerman berjudul Ständchen, saya langsung tertarik untuk mempelajari lebih dalam. Padahal saya juga menyanyikan lagu-lagu dalam bahasa Prancis dan Italia. Tapi entah, bahasa Jerman ini yang mengena di hati saya, walaupun banyak orang mengatakan bahasa Prancis lebih romantis, bahasa Jerman kasar. Kalau urusan susah sih, sama-sama susahnya. GRAMMMAR! :-S

Akhirnya April 2011, saya mulai kursus bahasa Jerman di Goethe Institut. Setiap hari Senin-Jumat, dan per hari saya belajar selama 4,5 jam di tempat kursus. Lumayan overheated ya otaknya. Tapi ternyata saya enjoy. Tidak hanya belajar bahasa, tapi juga belajar kultur dan kebiasaan-kebiasaan hidup di Jerman dan Eropa. Cerita dari guru-guru saya semakin ingin membuat saya keliling Eropa. 
Memang saya tidak berencana untuk sekolah di Jerman, terlalu berat (merasa diri sendiri tidak setekun itu), jadi nanti keliling Eropa nya waktu liburan saja. =) Sudah banyak catatan perjalanan yang ingin saya lakukan di Eropa! 
Level A1 dan A2.1 sudah saya selesaikan April-Juni 2011. Masih belum ada rencana untuk melanjutkan ke level B1. But, I started to read German's newspaper everyday. Die Welt. :) lumayan untuk melatih, supaya tidak lupa. Let's start saving money for EUROPE TRIP!


Oktoberfest - Only Beer & Pork available!

das Oktoberfest in Munchen

Ini ada lagu anak-anak dari Jerman. Simpel, tapi artinya dalam.. bagus banget..

Als ich klein war, ging ich zum Vater
Mit dem Malbuch in der Hand und ich fragte
Welche Farbe hat die Welt?

Welche Farbe hat die Welt?
Ist sie Schwarz oder grün?
Ist sie blau oder gelb?
Ist sie rot wie die Rosen oder braun wie die Pferde?
Oder ist sie so grau wie des Schäfers große Herde?

Grün sind die Bäume und die Gräser und das Laub
Bäume tragen Früchte und vertilgen den Staub.
Blau ist das Meer, das die Sonne immer küsst,
Blau ist der Himmel,
Der dir zeigt, wie klein du bist.

Rot, das ist die Liebe, sie darf niemals vergeh’n,
Wenn du erst einmal groß bist, wirst du das versteh’n
Denn bist du ohne Liebe, dann fehlt dir auch das Glück,
Wenn du sie spatter findest, denk an mein Wort zurück!

 
Artinya….
Ketika saya kecil, saya pergi ke ayah
Dengan buku gambar di tangan dan bertanya,
Apa warna dunia?

Apa warna dunia?
Apakah hitam atau hijau?
Apakah biru atau kuning?
Apakah merah seperti mawar atau cokelat seperti kuda?
Atau warnanya abu-abu seperti penggembala kumpulan domba-domba?

Hijau itu pohon, rumput, dan daun.
Pohon berbuah dan menghalangi debu.
Biru itu laut, yang mencium matahari.
Biru itu langit, itu menunjukkan betapa kecilnya kamu.

Merah itu seperti cinta, yang tidak boleh berlalu
Bila kamu besar nanti, maka kamu akan mengerti
Jika tidak ada cinta, tidak ada kebahagiaan.
Jika nanti kamu menemukannya, ingatlah kata-kata ayah ini.. :')


Mein Deutschkurs Freunde & die Lehrerin

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Another Step of Life

Sudah lama sekali gak update blog. Ada 4 bulan sepertinya. Kesibukan dan mood menulis yang naik-turun yang membuat blog ini agak sedikit terbengkalai. Nulis blog udah kayak nulis skripsi ajah -__-" .. Nah ini lagi mood banget nulis, jadi akan nge-post beberapa judul blog tampaknya. Karena beberapa bulan ini saya banyak mendapat pelajaran baru. Tentang hidup. Dan tampaknya tidak baik jika disimpan sendiri saja, tetapi dibagi juga kepada orang lain.

Related to the previous post clik here .. Me and him decided to letting go each other. Tertanggal 16 Februari 2011. 3 hari setelah Valentine, dan 3 hari sebelum wisuda. Sedikit ironis, but we're best friends still. =)

Oh well, I'm already graduated! Lulusnya bulan Oktober 2010, di-wisuda tanggal 19 Februari 2011. Sembari menunggu wisuda, waktu luang digunakan untuk bernapas (halah...), apply & job interviews, melakukan hobby2, dan handle part-time job.
Tanggal 19 Februari 2011 wisuda. Senang sekali rasanya melihat diri sendiri dan teman-teman seperjuangan pakai toga, lulus, bergila-gilaan di panggung wisuda (note: waktu rehearsal) :p Yah, secara kami jurusan yang terkenal kompak dan angkatan 2006 adalah angkatan yang memang kompak (sudah diakui dosen-dosen dan kakak2 kelas lhoo) :D
Melihat wajah sumringah teman-teman, saya tahu juga bahwa ada beban dalam diri kami masing-masing, yaitu melanjutkan hidup, cari kerjaaaaa which is gak gampang cari kerja sesuai apa yang kita idam-idamkan.

Kalo ITB punya patung gajah, Petra punya patung wajah Rektor Pertama (kok kayak Bung Hatta ya?) :p

Jandy Luik & Fanny Lesmana ~ pembimbing skripsiku

Papa, Tita, Ella, Mama


Minus Asri Yunita & Atiyatna Widyanti. Cepat menyusul yah kawan!
Fikom 2006!

Next step in life? Kerja. Sudah pasti ya. Maksudnya kerjaan tetap, bukan part time atau freelance nge-job aja. Tapi, saya diberi kesempatan oleh Tuhan untuk lanjut S2, dan memang saya ingin lanjut S2 bukan ikut-ikutan. Mumpung masih ada semangat belajar, beberapa bulan yang lalu mendaftarkan diri di Universitas Indonesia. Beberapa tahun yang lalu sejak internship udah pengen banget lanjut di UI, ambil Magister Manajemen Komunikasi. 17 April 2011, ikut tes masuk di UI Depok. TPA & English. TPA ada 3 kemampuan yang di-tes. Kemampuan Verbal, Kemampuan Matematika, Kemampuan Penalaran. English test nya seperti tes TOEFL tanpa Listening Comprehension. Sebulan menunggu, menghitung hari, sambil deg-deg'an dan berdoa, akhirnya tanggal 22 Mei diumumkan bahwa saya diterima di Universitas Indonesia. Well, thanks be to God. Sekarang lagi sibuk cari tempat tinggal di Jakarta Pusat yang dekat dengan UI Salemba, karena nggak mau tinggal di rumah sendiri soalnya kejauhan di Taman Aries (Kb. Jeruk). Per Juli akhir / awal Agustus i will be back live in Jakarta! Setelah meninggalkannya selama +/- 8 tahun =) Di sana keluarga lebih banyak daripada di Surabaya, teman-teman? tetap seru lah.. banyak temen di sana.. cinta? we'll see.. ;) udah umur 23 nih..


Mobile Uploads'nya Jeffrey tanggal 28 Mei 2009.

Diterima di UI tanggal 22 Mei 2011. 2 tahun kemudian =)


 "Wishes do come true.. at a price. Have faith. Ora et Labora." =) xoxo.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Ne-Yo's Concert at Istora Senayan Jakarta

One word for Ne-Yo's concert in Jakarta.. AWESOME!!!!!!!!!
22 Januari 2011, akhirnya Ne-Yo, penyanyi rap asal Las Vegas yang memiliki nama asli Shaffer Chimere Smith Jr ini mengadakan konsernya yang pertama di Jakarta, Indonesia.



Mulanya, promotor konser ini SENTRA LIVE berencana mendatangkan Chris Brown dan Ne-Yo pada 18 Desember 2010, tetapi pihak management Chris Brown sempat membantah bahwa Chris Brown akan mengadakan konser di Jakarta. Banyak orang yang sudah membeli tiket presale Chris Brown & Ne-Yo dikecewakan karena berita itu, termasuk saya. Setelah cross-check ke Sentra Live, sang promotor, Sentra Live menjanjikan: "There will be a show" ~ Itu sedikit cerita kasus di balik konser ini, tetapi tidak penting, yang penting Sentra Live telah menepati janjinya.

Tiket dibandrol seharga 700 ribu (Tribune), 800ribu (festival), 1 juta (VIP A), 1,2 juta (VIP B). Konser diadakan di Istora Senayan dan hanya sekitar 75% tiket terjual, tidak sold out. Mungkin, karena nama promotor Sentra Live belum sebesar nama Java Musikindo dan sempat ada kasus batal konser CBNY sebelumnya.
Saya beserta teman-teman, dan teman-temannya lagi, sampai di Istora Senayan sekitar pukul 18.00 WIB, karena diberitakan bahwa gate akan dibuka pukul 18.00. Sampai di sana, saya dan beberapa teman iseng foto di backdrop "DRESS LIKE NE-YO CONTEST" dan dapet topi. =)





antriannya panjang bangettt
 
Lisa, Nisya, Ella
Setelah menunggu lumayan lama dan antrian yang lumayan panjang, sekitar pukul 19.30 pintu baru dibuka. Penonton-penonton kebanyakan dewasa muda, dan hanya sedikit ABG yang saya lihat di konser Ne-Yo.
Opening act ada Calvin Jeremy (di luar gedung), Soulvibe, Maliq n d'Essentials, Ello, DJ Twist & DJ Mikey Moran. I love the opening acts! Terutama Maliq n d'Essentials dan DJ's turn. Lagu-lagu yang dimainkan DJ adalah Top 40 RnB, langsung membakar semangat penonton dan satu venue semua jingkrak-jingkrak. Ada Like a G6 (Far East Movement), Dirty Bit (The Black Eyed Peas), Fast 2 Furious, Nothing on You (B.O.B ft. Bruno Mars), Empire State of Mind (Jay Z), Club Can't Handle Me (Florida), dan masih banyak lagi =)




Selama konser berlangsung, saya sempat post #LiveReport di Twitter, saya coba gabungkan ke sini ya, jadi bisa dilihat jam-nya juga =)..

1.  Soulvibe, Maliq n d'essentials, Ello done. DJ Twist n Mikey Moran is rocking the dance floor!! Wohoooo!!

MANTEB ABIISS!!! Dugem masaaaalll..

Good starter before Ne-Yo's performance. The DJ's warming up the dance floor!!!!

Dirty Bit, Nothing on You, Fireworks, Like a G6, Empire State of Mind, Baby (Bustin Jieber), I Know You Want Me and another TOP 40 RnB list!

My dream concert ya kayak gini. Satu venue loncat2, lagu asik2. Semoga Ne-Yo nya gak anti klimaks. Opening-nya uda keren2 abis! After party!

jeffreyhs After parteeehhh!! RT @chacanatasa: klo gini enak lgs lanjut @annamarot @ceCiLiasilvia @maria_gabriella @Patcuy @deeeww @nindottt @aaiinnii

#LiveTweet #NeYoConcert - Becoz of U, and now.. SINGLE! *mumpung ada sinyal* :P

Ne-Yo bagiin bunga mawar merah buat penonton cewe! *dies*

#LiveTweet #NeYoConcert NeYo lg toast champagne (kayaknya) :p "For good music, good life, good luck"

#NeYoConcert #Live Tweet - Irreplaceable + Take a Bow! °\(‾▿‾)/°

#NeYoConcert #LiveTweet Let Me Love You!!! Aaaawwww!!

And now, he's singing.. Hate That I Love You!!! *jleeeebbbbbbbb

#NeYoConcert Ada cewe ga tau siapa dibawa ke panggung dipeluk2 dicium2 mesra bangetttt ama Ne-Yo sambil nyanyi! Ga pentiiiiiingggg!!!!!

jeffreyhs #LiveNow @NeYoCompound - One in A Million #NeYoJKT -- dan ada si cewe yg peluk2an ama doi.. Mariana namanya.. http://plixi.com/p/71705224

Selama ini saya sll bilang, konser Pitbull adlh konser paling mantappss penampilan dan penontonnya. Kali ini posisi teratas diperoleh Ne-Yo!

Konser Pitbull: nyanyi dikit, byk dance. Penonton ABG-dewasa muda. Konser Ne-Yo: banyak nyanyi, banyak dance. Penonton dewasa muda,gak alay!
































Ella, Chaca, Gita & boyfriend, Anna, Jeffrey





Next? Nonton konser apa yah? Bruno Mars? hmmmm.... :)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Konser oh Konser...

Hari Minggu lalu, 9 Januari 2011, Secondhand Serenade - acoustic-alternative rock band asal Amerika mengadakan konser di Gramedia Expo Surabaya. Sebelumnya, 8 Januari 2011 mereka mengadakan konser di Sabuga Bandung. Sebenarnya saya tidak seberapa mengikuti perkembangan lagu-lagu mereka. Hanya familiar dengan beberapa lagu saja.

John Vesely - vocalist of Secondhand Serenade

Antrian awal tidak terlalu ramai, tetapi semakin malam hall Gramedia Expo semakin penuh dengan penonton. Open gate sekitar jam 19.00, Secondhand Serenade baru tampil pukul 20.30, jadi lumayan juga nunggu berdiri kelamaan.

Mereka membawakan belasan lagu, dan yang familiar di kuping saya dan bisa saya nyanyikan adalah Your Call, Fall for You dan Fix You. Selebihnya ngga tau. hehehehe. Ah, lagu Awake juga dalem banget liriknya..

Secondhand Serenade's concert at Gramedia Expo Sby

Surabaya mulai diintip beberapa promotor-promotor konser internasional. Bagus lah, akan semakin banyak penyanyi dan band-band asing yang manggung di Surabaya. Masyarakat Surabaya sudah sempat dihibur penampilan penyanyi/band luar antara lain: TOTO, Daniel Sahuleka, Sean Kingston, Keith Martin, dan ada beberapa lagi lainnya.


Sean Kingston's concert at Grand City Surabaya
Buat saya, godaan berat sekarang ini bukan lagi belanjaan dan sale di mall, tapi konser-konser dari penyanyi/band bagus-bagus, juga drama-drama musikal yang makin banyak diproduksi sutradara-sutradara dalam negeri. Harga tiketnya cukup menguras tabungan sekitar 250ribu - 1 juta rupiah. Kalau sekali-sekali sih ngga apa-apa, tapi ini lumayan sering.. aaaaaaaaaaa..


Upcoming concerts yang menggiurkan ada Ne-Yo di Istora Senayan, Java Jazz Festival di JIExpo Kemayoran, dan Maroon 5 di Istora Senayan. Drama musikal yang sempat saya tonton juga baru ONROP! Musikal (Joko Anwar), saya sudah ketinggalan Gita Cinta The Musikal (Ari Tulang, Dian HP, Maera Hanafiah), dan Musikal Laskar Pelangi. Kabarnya bulan Juli, Musikal Laskar Pelangi akan diselenggarakan lagi. Semoga saya tidak melewatkannya lagi. Saya terlalu cinta dengan dunia musik dan seni pertunjukan. =) Someday, saya berharap saya juga dapat turut serta secara langsung dalam produksi seni pertunjukan tingkat nasional/internasional yang bermutu. =) I mean, secular music, not only sacred music. Viva la musica!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

S A C R I F I C E

Sebenarnya agak risih untuk menuangkan sedikit pemikiran (dan banyak perasaan) di sini (baca: curhat), tetapi tidak apa lah, mungkin bisa memperkaya bahan pertimbangan orang lain juga dalam menjalani hidupnya.
Sekarang berumur 22 tahun, 2 bulan lagi memasuki umur 23 tahun. Banyak sekali cita-cita yang ingin dicapai. Ya, saya orang yang banyak maunya. Wajar, manusia tidak akan pernah puas. Toh, nantinya mimpi-mimpi akan terbatas dengan realita yang harus dijalani. Realita. Keinginan. Tuntutan. Tanggung jawab. Tanggung jawab kepada siapa? Yang jelas pada orang tua dan Tuhan. Tanggung jawab dan kewajiban untuk menyenangkan hati orang tua, yang pastinya juga akan menyenangkan hati Tuhan.

2 minggu lalu saya menghadiri misa di Gereja Redemptor Mundi dan kotbah Romo pada hari itu mengingatkan bahwa kita mau-tidak mau harus menerima orang tua apa adanya. Dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka. Kita tidak bisa memilih kita dilahirkan di keluarga mana. Orang tua seperti apa. Kita tidak bisa memilih Ayah dan Ibu yang cocok dengan karakter kita. Semua itu dibentuk, dihormati, dan dijaga. Kuncinya? Pengorbanan. Mengalah. Satu sabda Tuhan yang sangat mengena pada hari itu adalah, "Barangsiapa taat kepada ayahnya, maka panjanglah usianya." ~ kurang lebih seperti itu. Lingkungan tempat saya dibesarkan dan ajaran-ajaran yang saya terima selalu meyakini bahwa rejeki lancar salah satunya karena doa orang tua. Pertengkaran antara orang tua dan anak dalam rumah tangga itu biasa. Kembali lagi kuncinya pada pengorbanan. Tidak mementingkan egoisme diri masing-masing. Karena suka-tidak suka, cocok-tidak cocok kita harus hormat kepada orang tua jika ingin tetap diberkati.

Hari itu keseluruhan misa dibawakan dalam Bahasa Inggris. Romo mengatakan: "FAMILY - Father and Mother I Love You".. but FAMILY could become an AMILY. After Marriage I Leave You." Begitu juga dalam hubungan suami-istri. Pada bulan-bulan pertama pernikahan, suasana mesra masih terasa, lama kelamaan perasaan cinta itu menjadi sebuah tanggung jawab saja. Hambar. Tidak dipupuk. Maka pada hari itu, Romo mengingatkan umat untuk selalu meneladani keluarga kudus Nazareth. Yusuf - Maria - Yesus yang selalu penuh cinta. Perkembangan zaman sekarang ini memberikan banyak contoh-contoh yang tidak baik. Semua orang tahu itu. Gaya hidup artis Hollywood, juga artis dalam negeri yang kawin-cerai banyak kita konsumsi di media. Alasan mereka bercerai adalah sudah tidak ada kecocokan lagi. Perbedaan-perbedaan yang semakin terlihat dibandingkan masa-masa pacaran dahulu. Irreconcile differences & diversity? Diversity can't be reconciled. If they can't endure, husbands & wives were divorced? Sacrifice is the key. Sacrifice is the other word for love.


Lalu saya merefleksikan ke dalam diri saya sendiri. Menjalani hubungan yang tidak ada kepastian ini mau sampai kapan. Memang segala sesuatu di dunia ini tidak ada yang pasti. Hanya kematian yang sudah pasti terjadi pada setiap orang. Lingkungan saya mengatakan saya hanya buang-buang waktu. Waktuku dan waktunya. Mengingat usianya yang sudah matang untuk menikah.
Sebenarnya ada apa? Banyak penghalang.

1. Hubungan jarak-jauh. 
Beda kota. Jakarta-Surabaya memang tidak jauh, tetapi tetap saja karena jarak ini, frekuensi bertemu menjadi jarang. Memang, setiap bertemu, saya merasa mendapatkan waktu yang berkualitas ketika bersamanya. Tetapi kembali lagi, untuk bertemu itu sangat sulit. Jangankan beda kota, sudah satu kota saja mau bertemu amit-amit susahnya, karena kesibukan pekerjaan dia yang harus loncat kota/negara kesana kemari. Saya belum terlalu kesepian karena ini, karena masih banyak teman-teman dan keluarga yang menemani saya. Teman yang memiliki hobby sama, teman yang memiliki "nasib" sama. Begitu pula keluarga. Saya dilahirkan di keluarga yang besar. Sangat besar, dari pihak ayah maupun ibu saya. I thank God for that.

2. Perbedaan agama. 
Sesuatu yang prinsipil. Dari antara kami berdua terlihat tidak ada yang mau berpaling dari agama kami masing-masing. Pertanyaannya? Apa bisa jalan dua agama? Mungkin bisa, tapi apakah MAU? Sudah saya singgung di atas bahwa saya dilahirkan di keluarga yang sangat besar. Bukan hanya besar, tetapi banyak perbedaan. Agama, suku, ras. Mau cari agama apa saja yang diakui di Indonesia ini pasti ada di keluarga saya. Mau cari suku dan ras berbeda-beda juga banyak dalam keluarga saya. Perkawinan antar pulau, negara, dan agama sana-sini. Kami semua hidup rukun. Hanya saja, memang tidak semua perkawinan berjalan dengan mulus. Ada saja kerikil-kerikil dan persoalan dalam tiap rumah tangga dan hidup pribadi mereka. Tiap orang memikul salibnya masing-masing. Dan kasus-kasus mereka menjadi pembelajaran untuk saya. Kadang, saya takut jika harus mengalami hal yang mereka alami. Tapi mau sampai kapan tidak mau melangkah?

3. Pengorbanan. 
Kembali lagi pada satu kata ini. SACRIFICE. Hati kecil saya mengatakan sacrifice kami berdua dalam menjalani hubungan ini sangat kurang. Mungkin, saya yang lebih bisa banyak berkorban karena waktu saya yang lebih fleksibel. Alasan-alasan yang dikemukakan pun sampai sekarang ini saya anggap masuk akal. Pekerjaan. Berarti, terlihat jelas prioritas hidupnya. Saya tidak mau banyak menuntut. Karena saya tahu pria seusianya memang sedang giat-giatnya dalam bekerja dan berkarier. Jangankan dia, saya sendiri juga punya banyak cita-cita.

4. Rasa Minder. 
Dia siapa. Saya siapa. Memang dibalik itu semua saya tahu dia adalah orang yang sangat humble, low-profile, sederhana dan apa-adanya. Tetapi memang, hal ini agak mengganjal dalam diri saya. Tidak sedikit wanita cantik yang berada di sekelilingnya. Di kala dia harus bekerja ke sana kemari, semakin terlihat-lah kompetensi dirinya. Dan saya? Bukan siapa-siapa. Dia selalu membesarkan hati saya dengan mengatakan bahwa someday I will be somebody. Ini hanya persoalan waktu. Toh saya baru saja akan "memulai" hidup saya tahun ini dengan baru lulusnya saya dari bangku universitas.

Yang membuat kami masih bertahan adalah kecocokan karakter kami, hobby kami, dan pandangan hidup kami. Dari dalam hati yang paling dalam pun saya yakin dia juga sayang sama saya. Terlihat jelas motivasinya dan dukungannya yang begitu besar dalam tiap langkah hidup saya. Saya pribadi merasakan perubahan-perubahan yang lumayan berarti bagi perkembangan kepribadian saya. 2 tahun saling mengenal, saya belajar lebih bersyukur akan segala sesuatu yang saya miliki, belajar lebih baik dan respek kepada orang lain, kepada orang-orang yang kemampuannya jauh di bawah saya, belajar mengerti arti dan makna hidup, belajar melihat segala hal dari sudut pandang yang berbeda-beda. Yang jelas, dia selalu bisa membuat saya tertawa. Bahkan tertawa terbahak-bahak karena sense of humor nya yang tinggi :)

Pertanyaannya mau sampai kapan seperti ini? Tunggu waktu nanti ketika kami sudah tinggal sekota. Dilihat lagi hubungan kami seperti apa. Membaik atau sebaliknya? Itu yang selalu dia katakan.
Sekarang? Selalu ditanya ketika kumpul-kumpul keluarga. "Kapan?" ~ Jawabku cuma: "Yah, didoakan saja ya om/tante.." Teman-teman yang sudah berumah tangga juga mengatakan: Mending beda suku daripada beda agama. Tak taulah. Memang, saya tidak ingin mengkhianati Tuhan saya demi orang yang bisa saja mengkhianati saya. Sekarang dijalani saja sambil berdoa, juga menjaga hati agar tidak CLBK dengan cinta yang dahulu salah. Ooopss.. =)


By the way, udah pernah nonton film Cin(T)a? Tentang perbedaan agama dan suku...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Happy New Year 2011!

Happy New Year everyone. I started to write again in this new blog. It’s lazy for me to write since I lost my first blog unpurposedly, deleted my Friendster account, including my blog with so many posts inside. How fool I am! I just realized that I’ve deleted my blog right after that account was deactivated. And the diary of mine just gone with the wind. Phew! It’s been disadvantageous for having a blog synchronized with your social network account anyway.


Okay, no probs. I’ve already re-posted a few posts from my earlier blog which I copied from my friend’s blog.  2010 is Twitter’s year. Like, indeed. I tweet a lot, so do people. And I always think that it’s not enough to write something what you want to write, what you want to discuss, what you want to reflect with only 140 characters. (yaiyalah!). But I just got the mood of writing lately. So. :D

Well, how about your holiday, guys? I had a very nice holiday with my Eliata fellas, err.. nope, we should call them Eliata family, that’s true! Eliata Family =) Actually our plan is go to Probolinggo, for rafting. But unfortunately we got unfriendly weather, heavy rain all over the cities in East Java, so the water discharge at Noars, Pekalen River was too high. We couldn’t make it. Whereas, all of us were too excited. Ada 5 mobil semuanya, yang dapet tugas nyetir yaitu Ko Ben, Michael “Ake”, Kinan, X, and Andy. 

Setelah perundingan kecil-kecilan, we decided to go to Taman Dayu Outbound area. Sebelumnya kita isi perut dulu di Ayam Sri Prigen. Pada belom sarapan, lha wong harus standby jam 7.30 pagi2, hari pertama di tahun baru pula :D
Ada sekitar 21 orang yang ikutan. Setelah kenyang sarapan, langsung cuss ke Taman Dayu. Nyampe sana langsung mini OUTBOUND, meniti tali and flying fox! J Seru banget kejadian2 di sana, ada yang jatoh kena lumpur by X and Krizia, ada pertunjukan stuntman show by Kinan. Hebring! Ga kalah, Romo Jelantik juga ikutan :P Pastur paling terkenal se-Surabaya :D

At The Pines Base Camp - Taman Dayu


Stuntman Show by Kinan. hahahahaha!!

Suhu X dan muridnya Krizia. Sama2 jatuh ke lumpur :P

Beres outbound, hujan deras langsung turun. Dengan masih belepotan lumpur kita langsung ngacir ke mobil masing-masing buat cuss ke Trawas, ke villa biasanya Eliata nginep. Beres mandi, dan makan, kita mainan. STACKO lah, Uno cards lah, ngobrol ngalor ngidul lah, sampe sesi dokter cinta juga ada. And we had a lotsa fun that night. Seriously gw ketawa sampe sakit perut banget, sampe pipi pegel! Kita masuk kamar jam 1 pagi, ada yang bobo di kamar, ada yang milih tidur di sofa luar, masih kurang dingin kali yak. 

Playing Uno Cards + ketawa sampe sakit perut
Besok paginya kebangun jam 6, kita poco-poco Christmas dulu, asik juga gerakannya. Then, we go to Sunday service di stasi Trawas, misa dibawakan oleh Romo Jelantik, dan umat yang datang banyak banget. Yeah, holiday season. Trawas lagi rame-ramenya. Beres misa, balik ke villa. Sudah ada makanan menanti. Bukan Eliata kalo isinya gak main aja, kita masih main kasti, main benteng2an, main “go-back-to-door” di taman.






Sorean kita langsung balik ke Surabaya, and holiday is over… Musti di-plan lagi nih rafting nya! =)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS